PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 11 HALMAHERA SELATAN

Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

  • Ekawati Daud Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Fauji Koda Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Taufik Abdullah Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords: Metode Pembelajaran Coopeartive Leraning Tipe Jigsaw, Hasil belajar PKn

Abstract

Pendidikan memegang peran penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, sifatanya mutlak baik dalam kehidupan seseorang, keluarga Bangsa atau Negara. Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan sesuatu kebutuhan dara yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan salah satu tujuan Negara. Pembelajaran pedidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan lebih dominan berpusat pada guru, siswa dengan siswa dan siswa tidak memberi tangapan. Proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Oleh karna itu peneliti mengajukan perbaikan kualitas pembelajaran PKn dengan menerapkan model cooperative learing tipe jigsaw karena model tersebut memiliki keunggulan yaitu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

                   Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 11 Halmahera Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 11 Halmahera Selatan yang berjumlah 22 siswa dengan KKM individu 70, sedangkan teknik pengumpulan data mengunakan tes dan non tes.

                Setelah peneliti menyajikan laporan dan menganalisa, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas V SD Negeri 11 Halmahera Selatan. Hal ini dapat lihat dari indikasi peningkatan pada setiap siklus, yaitu pada siklus I pertemuan pertama siswa yang tuntas berjumalah 7 orang siswa (31,81%) sedangkan yang tidak tuntas 15 orang siswa (68,18%) kemudian meningkatkan pada siklus II pertemuan pertama yang berjumlah 18 orang  siswa  yang tuntas (81,18%) dan yang belum tuntas berjumlah 4 orang siswa, (18,18%) dan pada siklus terakhir ini  siswa tuntas sudah sesuai dengan KKM.

 

Published
2021-02-16