Kolaborasi Cegah Stunting Dengan Mempersiapkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula

  • Nani Supriyatni
  • Andiani Andiani Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Agustin Rahayu Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Suryani Mansyur Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Diah Merdekawati Surasno Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Tutik Lestari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Musiana Musiana Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Monisa A. Hi Djafar Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords: kolaborasi, stunting, 1000 HPK

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.

Author Biographies

Andiani Andiani, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Agustin Rahayu, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Suryani Mansyur, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Diah Merdekawati Surasno, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Tutik Lestari, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Musiana Musiana, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

Monisa A. Hi Djafar, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Ternate. Indonesia

References

Cholifatun Ni’mah, Lailatul Muniroh. Hubungan tingkat Pendidikan, Yingkat pengetahuan dan Pola Asuh ibu dnegan Wasting dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia Vol 10 no 1 januari – Juni 2015, hal 84-90.

Dia nna, Neti Septianingsih, Jehani Fajar Pangestu. 2020. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Sebelum Dan Sesudah Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Stunting Melalui Media Video Dan Leaflet Di Wilayah Kerja Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Kebiadanan Khatulistiwa , Vol 6 no (1) , 2020.

Erna Kusumawati, Setiyowati Raharjo, Hesti Permatasari. 2015. Model Pengendalian Faktor Stunting Pada Usia Anak di bawah Tiga tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional, vol 9 no 3, Februari 2015.

Farah Okky Aridiyah, Ninna Rohmawati, Mury Ririyanty. 2015. Faktor- faktor yang Mempengaruhi kejadian stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. E-jurnal Pustaka Kesehatan, vol 3 (no 1), Januari 2015.

Fitriahadi,Enny. 2018. Hubungan Tinggi badan Ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan. Jurnal Keperawatan dan Kebiadanan Aisyiyah, vol 14 no 1, Juni 2018. Pp15 -24

Ginna Megawati, dan Siska Wiramihardja. 2019. Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi dan mencegah stunting di Desa Cipacing Jatinangor. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, vol 8 No. 3, September 2019: 154 - 159

Kementrian Kesehatan RI, 2018. Situasi Balita Stunting di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Semester 1 2018.

___________. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes.

Nurul Hidayah, Marwan. 2020. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menciptakan Generasi Milineial Sadar Gizi Yang Bebas Stunting Melalui Kegiatan 1000 HPK. Journal Of Community engagement in Health. Vol.3 No.1. March 2020. Page.86-93

Retty Anisa Damayanti, Lailatul Muniroh, Farapti. Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian Asi eksklusif pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, Vol 11, no 1 Januari- Juni 2016, hal 61-69.

Siswati, Tri. 2018. Stunting. Husada Mandiri: Poltekkes Kesehatan Yogyakarta. Sleman, Yogyakarta.

Published
2021-06-20
Section
Artikel Pengabdian